-->

Bung Karno Sosok Prokalamator Islam Disegani Bangsa Eropa

Hai Sobat KG, selamat datang kembali ni, apa kabar kalian hari ini? mudah-mudahan sehat selalu ya. Kali ini kita akan mengungkap sebuah fakta sejarah mengenai pahlawan revolusi negara tercinta Indonesia, siapa lagi kalau bukan Ir. Soekarno yang juga merupakan presiden pertama republik ini. Baik, mari simak penjelasan berikut ini:
Hari ini, dalam mengucapkan pidato kepada Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), saya merasa tertekan oleh suatu rasa tanggung jawab yang besar. Saya merasa rendah hati bericara dihadapan rapat agung daripada negarawan-negarawan yang bijaksana dan berpengalaman dari Timur dan Barat, dari Utara dan dari Selatan, dari bangsa-bangsa tua dan dari bangsa-bangsa yang baru bangkit kembali dari tidur yang lama. Saya telah memanjatkan doa kepada Tuhan yang maha kuasa agar lidah saya dapat menemukan kata-kata yang tepat untuk menyatakan perasaan hati saya, dan saya juga telah berdoa agar kata-kata ini akan bergema dalam hati sanubari mereka yang mendengarnya. Saya merasa gembira sekali dapat mengucapkan selamat kepada Tuan Ketua atas pengangkatannya dalam jabatannya yang tinggi dan konstruktif. Saya juga merasa gembira sekali untuk menyampaikan atas nama bangsa saya ucapkan selamat datang yang sangat mesra kepada keenambelas anggota baru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kitab suci Islam mengamanatkan sesuatu kepada kita pada saat ini. Alqur'an berkata:"Hai sekalian manusia, sesungguhnya Aku telah menjadikan kamu sekalian dari seorang lelaki dan seorang perempuan, sehingga kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu sekalian kenal mengenal satu sama lain. Bahwasanya yang lebih mulia di antara kamu sekalian, ialah yang lebih taqwa kepada Ku".
Pernyataan di atas adalah Pidato Bung Karno yang fenomenal di depan Sidang Umum PBB XV yang bertanggal 30 September 1960. Pidato itu diberinya judul "To build the world a new atau membangun tatanan dunia baru". Silakan baca peryataan terakhir lagi dimana pada saat itu Bung Karno berani dengan lantang mengutip ayat Alqur'an di dalam pidatonya. Ayat tersebut ialah berasal dari surah Al-Hujurat ayat 13, sebagai salah satu konsep kebangsaan yang dari sudut pandang Islam. Betapa hebatnya Islam bahwa jauh-jauh hari pada abad ke 14 sudah mengenal konsep kebangsaan. Dalam konteks berbicara di forum dunia tersebut, Bung Karno tak lupa mengutip Alqur'an, khususnya ayat yang mengenai kebangsaan.
Pasca Bung Karno berpidato tersebut, banyak pemimpin negara Islam termasuk Saudi Arabia merasa kecolongan sebab sebelumnya tidak satupun kepala negara yang pernah mengutip ayat suci Alqur'an dalam pidatonya. Hanya Bung Karno, presiden Republik Indonesia yang pernah melakukannya. Karenanya, ia kemudian dinobatkan sebagai Pahlawan Islam Asia-Afrika. Penobatan itu dilakukan pada pertemuan para pemimpin negara-negara Asia Afrika di Kairo, Mesir yang kemudian melahirkan Gerakan Non Blok pada tahun 1961. Begitu fenomenalnya sosok Bung Karno sehingga ia menjadi mercusuar, bukan saja bagi bangsanya, tetapi bagi bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.

sumber: Daras, Roso. 2011. Bung Karno vs Kartosuwiryo Membongkar Sumber Dana DI/TII. Depok: Imania