-->

Pendidikan Karakter Menurut Agama Islam

Hai sobat KG bagaimana kabar kalian kali ini, pasti baik-baik saja bukan? akhir-akhir ini banyak yang berpendapat bahwa ilmu pengetahuan itu tidak bisa bersanding dengan agama atau kepercayaan karena adanya prinsip tilak menolak diantara keduanya, benarkah demikian? usut punya usut ternyata dahulu orang-orang Romawi pada abad pertengahan sudah dulu memiliki pendapat yang demikian dimana ilmu pengetahuan tidak boleh disatukan dengan agama dan ini yang menyebabkan bangsa eropa kala itu menjadi bangsa yang kolot dan primitif dimana keadaan ini bertolak belakang dengan budaya yang telah dibangun umat Islam kala itu dimana ilmu pengetahuan berhasil berkembang pesat akibat umat muslim memiliki pendapat bahwa agama dan ilmu pengetahuan ialah satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Jika dipelajari lebih lanjut padahal kesemua ilmu yang berkembang saat ini sudah jauh-jauh hari telah disebutkan di dalam kitab suci agama wahyu terkhusus Al-qur'an, namun mengapa dengan perkembangan iptek yang sekarang sangat maju membuat banyak masyarakat awam berpikir bahwa ilmu pengetahuan dan agama bukan merupakan satu kesatuan yang majemuk?
Di Indonesia saat ini sangat digalakkan yang namanya pendidikan karakter dimana hal ini dilandaskan pada Kurikulum yang berlaku saat ini bernama Kurtilas atau kurikulum 2013. Pada kurikulum ini diharapkan para siswa setelah mempelajari suatu ilmu maka seiring bertambahnya ilmu yang mereka dapatkan, semakin baik pula karakter yang terbentuk pada diri siswa tersebut. Ibarat ilmu padi, semakin berisi semakin menunduk. Penggalakan pendidikan karakter ini ternyata tidak terlepas dari peran agama dalam penyusunan pedoman pendidikan nasional tersebut.
Pada tulisan ini akan dijelaskan sumber yang menjadi landasan pendidikan karakter yang bersumber dari Al-qur'an dan hadist, antara lain:

  1. Menjaga Harga diri (Al-hadist): "carilah kebutuhan hidup dengan senantiasa mejaga harga dirimu" (HR. Asakir dari Abdullah bin Basri) 
  2. Rajin bekerja mencari rejeki (Al-Hadist): "berpagi-pagilah dalam mencari rejeki dan kebutuhan hidup, sesungguhnya pagi-pagi itu mengandung berkah dan keberuntungan (HR. Ibnu Adi dari Aisyah)
  3. Bersilaturahmi, menyambung, komunikasi (Al-hadist): "Barangsiapa ingin dilunaskan rejekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah ia bersilaturahmi (HR. Bukhari Muslim dari Anas)
  4. Berkomunikasi dengan baik dan menebar salam (Al-qur'an): "Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah yang baik, dan berdebatlah (berdikusilah) kamu dengan mereka menurut cara yang lebih baik". (QS. An-Nahl:125)
  5. Kasih sayang dan hormat pada orang tua, tidak menipu (Al-qur'an): "Dan kami wasiatkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada orangtuanya". (QS. Al-Ankabut:8), adapun dari Al-Hadist ialah "Tidaklah termasuk golonganku orang yang tidak menyayangi kepada yang lebih kecil (muda) dan tidak mengetahui kewajibannya terhadap orang yang lebih tua. Bukanlah termasuk golonganku orang yang menipu kami. Seorang mukmin berlum dikatakan beriman sehingga ia mencintai orang mukmin yang lain, seperti mencintai diri sendiri". (HR. Thabrani dari Dhamrah)
  6. Pemaaf dan dermawan (Al-Hadist):"Pemaaf tidak akan menambah kecuali kemuliaan. Maka jadilah pemaaf, pasti Allah akan memuliakan kamu. Bersedekah tidak mengusik harta kecuali bertambah, bersedekahlah kamu, pasti Allah akan mengasihi kamu". (HR. Ibnu Abbidunya)
  7. Berempati, berbela rasa sebagai manifestasi kebaikan (Al-Hadist):"Tiap-tiap kebaikan adalah sedekah, orang-orang yang menunjukkan kebaikan itu seperti orang yang melakukannya. Allah senang menolong kepada orang yang susah". (HR. Daruquthni dan Ibnu Abbidunya)
  8. Berkata benar, tidak berdusta (Al-qur'an): "Sangat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan". (QS. As-Shaff:3), adapun yang bersumber dari Al-Hadist ialah "Berkatalah benar sekalipun dirasa sakit". (HR. Ibnu Hibban)
  9. Selalu bersyukur (Al-qur'an):"Allah tidak akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman. Dan Allah maha mensyukuri, maha mengetahui". (QS. An-Nisa':147), adapun yang bersumber dari Al-Hadist ialah, "Tidak termasuk bersyukur kepada Allah orang yang tidak bersyukur kepada manusia (menghargai dan membalas kebaikannya)". (HR. Turmudzi)
  10. Tidak sombong dan angkuh (Al-qur'an):"Dan janganlah kamu memalingkan muka (karena sombong) dan janganlah berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sungguh Allah tidak menyukai oran-orang yang sombong dan membanggakan diri". (QS. Luqman;18), dan yang bersumber dari Al-Hadist adalah,"Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada sedikit rasa takabur". (HR. Muslim)
  11. Berbudi pekerti berahlak luhur (Al-Hadist):"Sesungguhnya allah itu adalah zat yang maha mulia, karena itu dicintai-Nya kemuliaan, juga budi pekerti yang luhur dan benci pada ahlak yang hina". (HR. Abu Na'im dari Sahal Ibn Sa'ad)
  12. Berbuat baik dalam segala hal (Al-qur'an):"Barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah dalam keadaan berbuat baik, maka ia akan mendapatkan ganjaran di sisi tuhannya". (QS. Al-Baqarah:112), adapun yang bersumber dari Al-Hadist adalah, "Sesungguhnya Allah Ta'ala itu mengharuskan berlaku baik dalam segala hal". (HR. Ahmad dari Syidad bin Aus)
  13. Haus mencari ilmu, berjiwa kuriositas (Al-qur'an):"Sesungguhnya diantara hamba-hamba Allah yang takut kepada Nya hanyalah orang-orang yang berilmu". (QS. Fathir;28), dan dari Al-Hadist, "Carilah ilmu walau sampai ke negeri Cina, bahwasanya mencari ilmu itu wajib bagi setiap Muslim. Sesungguhnya para malaikat selalu merentangkan sayap-sayapnya bagi orang yang mencari ilmu karena rela pada apa yang dicarinya itu". (HR. Bukhari Muslim)
  14. Punya rasa malu dan iman (Al-Hadist):"Malu dan iman selau berkumpul bersama, maka kalau yang satu lenyap, lenyap pulalah yang lain". (HR. Abu Na'im dari Abu Umar)
  15. Berlaku hemat (Al-qur'an):"Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya". (QS. Al-Isra':27) dan dari Al-Hadist ialah, "Tidak akan menjadi miskin orang yang berlaku hemat". (HR. Ibnu Asakir dari Anas)
  16. Berkata yang baik atau diam (Al-Hadist):"Barang siapa benar-benar beriman kepada Allah dari hari akhir hendaklah ia berkata yang baik atau diam". (HR. bukhari dan Muslim)
  17. Berbuat jujur, tidak korupsi (Al-qur'an):"Janganlah kamu makan harta sesamamu dengan cara yang tidak benar". (QS. Al-Baqarah;188)
  18. Konsisten dan istiqamah (Al-qur'an):"Sesungguhnya orang-orang yang berkata Tuhan kami Allah dan beristiqamah (konsisten), maka tiada ketakutan bagi mereka". (QS. Al-Ahqaf;13)
  19. Teguh hati, tidak berputus asa (Al-qur'an):"Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat allah, hanyalah orang-orang yang kafir". (QS: Yusuf:87)
  20. Bertanggung jawab (Al-qur'an):"apakah manusia itu akan dibiarkan bergitu saja tanpa pertanggungjawaban?". (QS. Al-Qiyamah:36)
  21. Cinta damai (Al-qur'an):"Tetapi jika mereka condong kepada perdamaian, maka terimalah dan bertawaqallah kepada Allah. Sungguh Allah maha mendengar maha mengetahui".