Gambar ini memiliki hak cipta |
Indonesia adalah sebuah negara yang kaya akan sumber daya alam dan jumlah manusia. Jumlah manusia Indonesia memiliki peringkat nomor empat dunia. Dengan jumlah manusia seperti ini menjadikan Indonesia sebagai sasaran empuk pasar internasional yang didominasi oleh negara-neraga maju termasuk negara produksi anime satu dunia yakni Jepang. Anime bua5an Jepang seperti Dragon Ball, Naruto, One Piece, Doraemon, Crayon Shinchan, Death Note, Fairy Tail, dan lain sebagainya adalah anime yang sangat banyak dipertontonkan oleh masyarakat Indonesia dan memiliki rating tertinggi penayangan dibanding negara lain di dunia.
Anime produksi Jepang memang sangat berbeda dari kartun produksi negara lain seperti Amerika yang punya tokoh superhero Superman, Batman, Captain Amerika, dan sebagainya yang biasanya dirangkum dalam serial bukan episode. Kita contohkan saja anime One Piece yang dimulai sejak 1998 yang hingga sekarang sudah mencapai delapan ratusan episode dalam edisi komik. Disini terlihat jelas perbedaan imajinasi tingkat tinggi dan perbedaan kecerdasan kreatif komikus Jepang dibanding komikus negara adidaya.
Berbicara masalah anime Jepang, pastilah kita akan menemukan yang namanya kebodohan dan kelucuan yang diperlihatkan tokoh utama anime. Ada tiga anime legenda yaitu Dragon Ball, Naruto, dan One Piece. Tokoh Son Goku sebagai tokoh utama dalam Dragon Ball diperlihatkan memiliki tingkat kebodohan dibandingkan rivalnya Vegeta yang memang sangat cerdas sebagai keturunan dari bangsa Seiya. Uzumaki Naruto dalam anime Naruto memang sangat jelas digambarkan sebagai tokoh utama berwatak bodoh, nakal, dan sebagainya. Monkey D. Luffy merupakan tokoh utama dalam anime One Piece yang memang tidak memiliki kecerdasan apapun dalam hal belajar, dan sebagainya.
Semisal anime-anime tersebut bersifat nyata, kemungkinan besar untuk tokoh-tokoh utama anime tersebut tidak memiliki masa depan yang cemerlang. Di dunia nyata dibutuhkan yang namanya kecerdasan, kematangan pribadi, dan keluhuran budi pekerti guna mencapai kesuksesan. Bedanya di dunia anime Jepang, kesemuanya itu tidak diperlukan. Hal yang sangat dibutuhkan ialah tekad sekuat baja dalam mencapai sebuah impian. Tekad tersebut pada akhirnya mengubah tokoh utama anime menjadi pribadi yang diakui orang banyak dalam anime tersebut. Sebut saja Naruto yang memiliki impian menjadi seorang hokage. Pada awalnya ia selalu berada di bawah teman-temannya dalam segala hal dan dijauhi oleh masyarakat konoha karena terkenal nakal sekaligus bengal. Keadaan seperti itu tidak membuat Naruto putus asa dalam menggapai citanya. Ia selalu berusaha sekuat tenaga menjadi sosok nomor saru di desa Konoha yang pada akhirnya ia mendapatkannya.
Monkey D. Luffy juga demikian, demi mencapai impian menjadi Raja Bajak Laut, ia selalu berysaha keras untuk menjadi yang terkuat diantara semua walau ia memiliki buah iblis yang termasuk lemah diantara buah iblis lain yang ada di dunia One Piece. Banyak hal yang dapat diambil contoh dari karakter Luffy ini, salah satunya ia selalu berusaha menjadi pelindung dalam kru bajak lautnya.
Sudah ada beberapa hal yang bisa dijadikan pelajaran yang diambil dari anime. Di bawah ini akan dirangkum beberapa hal yang dapat kita ambil pelajaran dari anime.
Berbicara masalah anime Jepang, pastilah kita akan menemukan yang namanya kebodohan dan kelucuan yang diperlihatkan tokoh utama anime. Ada tiga anime legenda yaitu Dragon Ball, Naruto, dan One Piece. Tokoh Son Goku sebagai tokoh utama dalam Dragon Ball diperlihatkan memiliki tingkat kebodohan dibandingkan rivalnya Vegeta yang memang sangat cerdas sebagai keturunan dari bangsa Seiya. Uzumaki Naruto dalam anime Naruto memang sangat jelas digambarkan sebagai tokoh utama berwatak bodoh, nakal, dan sebagainya. Monkey D. Luffy merupakan tokoh utama dalam anime One Piece yang memang tidak memiliki kecerdasan apapun dalam hal belajar, dan sebagainya.
Semisal anime-anime tersebut bersifat nyata, kemungkinan besar untuk tokoh-tokoh utama anime tersebut tidak memiliki masa depan yang cemerlang. Di dunia nyata dibutuhkan yang namanya kecerdasan, kematangan pribadi, dan keluhuran budi pekerti guna mencapai kesuksesan. Bedanya di dunia anime Jepang, kesemuanya itu tidak diperlukan. Hal yang sangat dibutuhkan ialah tekad sekuat baja dalam mencapai sebuah impian. Tekad tersebut pada akhirnya mengubah tokoh utama anime menjadi pribadi yang diakui orang banyak dalam anime tersebut. Sebut saja Naruto yang memiliki impian menjadi seorang hokage. Pada awalnya ia selalu berada di bawah teman-temannya dalam segala hal dan dijauhi oleh masyarakat konoha karena terkenal nakal sekaligus bengal. Keadaan seperti itu tidak membuat Naruto putus asa dalam menggapai citanya. Ia selalu berusaha sekuat tenaga menjadi sosok nomor saru di desa Konoha yang pada akhirnya ia mendapatkannya.
Monkey D. Luffy juga demikian, demi mencapai impian menjadi Raja Bajak Laut, ia selalu berysaha keras untuk menjadi yang terkuat diantara semua walau ia memiliki buah iblis yang termasuk lemah diantara buah iblis lain yang ada di dunia One Piece. Banyak hal yang dapat diambil contoh dari karakter Luffy ini, salah satunya ia selalu berusaha menjadi pelindung dalam kru bajak lautnya.
Sudah ada beberapa hal yang bisa dijadikan pelajaran yang diambil dari anime. Di bawah ini akan dirangkum beberapa hal yang dapat kita ambil pelajaran dari anime.
- Apapun rintangan yang akan dihadapi di kemudian hari, tidak boleh dijadikan alasan untuk mengakhiri impian atau cita-cita yang sudah menjadi tujuan hidup. Dalam kehidupan dunia nyata, banyak kejadian peralihan impian seperti sewaktu kecil si fulan bercita-cita menjadi seorang akuntan, namun karena adanya hasutan bahwa menjadi seorang guru lebih enak dibanding menjadi akuntan, maka si pulan yang terpengaruh mengambil kuliah keguruan dan ketika selesai pendidikan, ia tak bisa diandalkan negara menjadi seorang guru karena tidak menjiwai sifat pendidik yang harus ada dalam diri seorang guru. Pada akhirnya, cita-cita menjadi akuntan tidak tercapai, menjadi guru juga tidak bisa.
- Dalam mengejar impian tidak boleh dijalankan dengan setengah hati, haruslah bersungguh-sungguh agar tidak menyesal kemudian. Jika sudah dijalankan, tidak boleh mundur, hal ini sama seperti slogan "ragu-ragu, pulang" yang banyak terdapat di markas-markas para tentara.
- Jangan ada yang namanya penghianatan terhadap teman atau orang yang pernah menemani dalam segala hal untuk meraih impian. Cobalah menjadi figur yang bisa melindungi orang-orang yang pernah menjadi penopang kita dalam meraih kesuksesan.
- Jangan pernah ragu untuk melawan orang yang kita anggap lebih hebat dari diri kita. Jika keraguan ada di dalam diri, maka semua impian akan musnah. Selalu lah bersikap optimis dan tuangkan dalam hati bahwa kita lebih bisa dari lawan yang ada di depan mata.
- Nikmati setiap jalan yang pernah ditempuh dalam meraih impian anda. Jangan sesekali anda melupakan jalan yang telah anda lalui tersebut.
- Cobalah menjadi pribadi yang disenangi oleh orang banyak, bukan menjadi pribadi yang dibenci oleh masyarakat. Hal ini tentu akan membawa diri ke arah yang lebih menguntungkan kita karena semakin banyak teman maka semakin banyak pula orang yang peduli dengan pribadi kita.
- Jika banyak yang membenci, janganlah menghindari para pembenci tersebut karena pada dasarnya timbulnya kebencian tersebut karena mereka menganggap diri kita lebih bisa dibandingkan mereka dalam meraih sesuatu.
Pada dasarnya, semua poin di atas ialah sikap dan sifat yang diunjukkan oleh tokoh-tokoh anime buatan negara Jepang. Memang pada dasarnya siapapun anak muda dalam sebuah film pasti di ujung cerita akan mendapatkan kemenangan. Tapi kita bisa mengambil pelajaran dari hal-hal yang ditampakkan oleh tokoh anime tersebut. Belajarlah dari semua orang, jangan pernah meremehkan orang walau dia hanya seorang pengemis, ambilah hal positif dari pribadi banyak orang dan terimakasih sudah singgah di blog ini.