Pengertian Integrasi
Istilah
Integrasi berasal dari bahasa Inggris yaitu Integration
yang berarti pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Integrasi
juga berarti proses mengkoordinasi berbagai tugas, fungsi dan bagian-bagian
untuk dapat bekerjasama dan tidak saling bertentangan dalam pencapaian sasaran
dan tujuan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Integrasi artinya pembauran
hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Adapun menurut Paul B.
Horton, Integrasi yaitu proses pengembangan masyarakat yang mana segenap
kelompok ras dan etnik mampu berperan secara bersama-sama dalam kehidupan
budaya dan ekonomi. Jadi dapat disimpulkan bahwa Integrasi yang dimaksud disini
ialah kesatuan dan persatuan negara. Penyimpulan kata integrasi ini selaras
dengan butir sila ketiga yang terdapat dalam Pancasila, yakni Persatuan Indonesia
dimana mencerminkan proses persatuan orang-orang dari berbagai wilayah yang
berbeda baik suku, budaya, dan berbagai latar belakang ekonomi. Adapun
Integrasi bangsa identik dengan suatu proses penyatuan dari berbagai aspek
sosial, agama, ras dan budaya kedalam suatu wilayah.
Integrasi Nasional
Integrasi
nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada
pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara
nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat
besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa
dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia
secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan
rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya
menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang
melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula
sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
Integrasi Bangsa Secara Politis, Antropologi
Secara
Politis, Integrasi Bangsa secara politis memiliki arti bahwa penyatuan berbagai
kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu
identitas nasional. Secara Antropologi.
Integrasi
Bangsa secara antropologis ini berarti bahwa proses penyesuaian diantara
unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu kesatuan fungsi di
dalam kehidupan masyarakat.
Macam-macam Integrasi
Proses
integrasi tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui proses yang sangat panjang
dan membutuhkan waktu yang relatif lama. Ada tiga macam integrasi, yaitu:
a. Integrasi Kebudayaan, adalah
penyesuaian diantara unsur-unsur yang saling berbeda sehingga mencapai
keserasian fungsi dalam kehidupan bermasyarakat.
b. Integrasi Sosial, merupakan penyesuaian
diantara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan sosial sehingga
menghasilkan suatu pola kehidupan yang serasi fungsinya bagi masyarakat
tersebut.
c. Integrasi nasional/bangsa, adalah
proses penyesuaian diantara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan di
masyarakat secara nasional sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang
serasi fungsinya bagi masyarakat tersebut.
Faktor-faktor Terbentuknya Integrasi
Integrasi
nasional yang kuat akan terbentuk dan berkembang di atas kesepakatan nasional
tentang batas-batas suatu masyarakat politik dan sistem politik yang berlaku
bagi seluruh masyarakat tersebut. Untuk mewujudkan cita-cita, dan tujuan negara
serta memelihara rasa kebersamaan. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan
untuk membangun integrasi nasional:
a. Adanya kemampuan dan kesadaran bangsa
dalam mengelola perbedaan SARA dan keanekaragaman budaya serta adat istiadat.
b. Adanya kemampuan untuk mereaksi
penyebaran ideologi asing
c. Adanya kemampuan untuk mereaksi dan
mencegah dominasi ekonomi asing
d. Mampu berperan aktif dalam percaturan
dunia di era globalisasi dalam berbagai aspeknya
e. Bertekad untuk membangun sistem budaya
sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945
f.
Menyelenggarakan
berbagai kegiatan budaya dengan cara melakukan pengkajian kritis dan
sosialisasi terhadap identitas nasional.
g. Adanya rasa toleransi, saling
menghirmati dan tenggang rasa
h. Meningkatnya solidaritas sosial yang
dipengaruhi oleh kerja sama kelompok dalam masyarakat ketika menghadapi
kejadian bersama
Faktor-faktor Pendorong, Pendukung, dan
Penghambat Integrasi Nasional
Faktor
pendorong tercapainya integrasi nasional
a. Adanya rasa senasib dan seperjuangan
yang diakibatkan oleh faktor sejarah
b. Adanya ideologi nasional yang tercermin
dalam simbol negara yaitu Garuda
Pancasila & semboyan Bhineka Tunggal Ika
c. Adanya tekad serta keinginan untuk
bersatu dikalangan bangsa Indonesia seperti yang dinyatakan dalam sumpah pemuda
tanggal 28 0ktober 1928
d. Adanya ancaman dari luar yang
menyebabkan muncul semangat nasionalisme dikalangan bangsa Indonesia
e. Rasa cinta tanah air dikalangan bangsa
dan negara, sebagaimana dibuktikan oleh banyak pahlawan yang gugur demi
memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia
f.
Rasa
rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara sebagaimana dibuktikan
dengan perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan
Faktor
pendukung integrasi nasional
a. Penggunaan bahasa Indonesia
b. Adanya semangat persatuan dan kesatuan
dalam suatu bangsa, bahasa, dan tanah air Indonesia
c. Adanya kepribadian dan pandangan hidup
kebangsaan yang sama yaitu pancasila.
d. Adanya jiwa dan semangat gotong royong,
solidaritas, dan toleransi keagamaan yang kuat.
e. Adanya rasa senasib sepenanggungan
akibat penjajahan yang diderita.
Faktor
penghambat integrasi nasional
a. Kurangnya penghargaan terhadap
kemajemukan yang bersifat heterogen
b. Kurangnya toleransi antar golongan
c. Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia
terhadap ancaman, gangguan dari luar
d. Adanya ketidakpuasan terhadap
ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil pembangunan
e. Adanya paham etnosentrisme diantara
beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan
menganggap rendah budaya suku bangsa lain
f.
Lemahnya
nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa
Beberapa
Faktor Penyebab Terjadinya Konflik
1.
Perbedaan antar individu
Setiap individu tercipta dengan karakter dan
pemikiran yang berbeda. Sekalipun berada dalam lingkungan yang sama,
masing-masing individu akan memiliki corak khas pada kepribadiannya. Adapun
saat melakukan interaksi dengan individu lainnya, setiap kita akan melakukan
adaptasi atau bahkan pertentangan karena perbedaan karakter. Inilah yang
kemudian dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial antar individu. Dan bila
dibiarkan, perbedaan tersebut bahkan bisa memicu timbulnya konflik antar
golongan atau kelompok.
2.
Perbedaan kebudayaan
Kebudayaan adalah warisan yang perlu
dilestarikan agar tidak punah tergerus zaman. Akan tetapi, kadang kali
kebudayaan dianggap sebagai ideologi utama yang kemudian menempatkan kebudayaan
kelompok lainnya lebih rendah dari kebudayaan miliknya. Adanya perbedaan
kebudayaan ini seharusnya disikapi dengan toleransi dan rasa saling menghargai
kelompok lain. Bila tidak, hal ini bisa menjadi suatu faktor penyebab
terjadinya konflik sosial yang berkepanjangan.
3.
Perbedaan kepentingan
Sebagai mahluk sosial, manusia tidak dapat
hidup sendiri, melainkan harus mendapatkan bantuan dari manusia lainnya untuk
memperoleh kebutuhannya. Kebutuhan setiap manusia berbeda-beda sehingga pada
tahap selanjutnya akan menciptakan kepentingan yang berbeda-beda pula.
Perbedaan kepentingan inilah yang kemudian dapat menjadi faktor penyebab
konflik sosial. Hal ini seperti yang terjadi pada konflik antar kelompok
masyarakat ketika gelaran pemilu atau pilkada.
4.
Perubahan sosial
Pergaulan hidup antar manusia dan interelasi
sosial menjadikan perubahan sosial mutlak untuk selalu ada. Perubahan sosial
memang merupakan suatu kelaziman yang terjadi sebagai dampak sosial dari proses
interaksi. Akan tetapi, adanya perubahan sosial di suatu masyarakat kadang kali
tidak diterima oleh semua lapisan masyarakat. Kelompok yang memiliki
kepentingan atau kelompok yang berpikiran konservatif akan menolak semua unsur
baru yang ada untuk mempertahankan adat istiadat dan integrasi sosial yang sudah
ada. Pada tahap selanjutnya, penolakan tersebut akan menciptakan pertentangan
nilai dan norma yang kemudian menjadi faktor penyebab konflik muncul. [Baca
Juga : Contoh Konflik antar Agama]
5.
Persaingan penggunaan sumber daya
Sumber daya yang terbatas dan kebutuhan
manusia yang tidak terbatas menciptakan suatu persaingan antar sesama manusia.
Setiap manusia pasti ingin memanfaatkan sumber daya yang sebesar-besarnya untuk
memenuhi kebutuhannya sendiri sebagai watak dan perilaku dasarnya sebagai
mahluk ekonomi. Dalam hal persaingan inilah kemudian konflik antar manusia
dapat terjadi. Sehingga wajar bila ini juga merupakan faktor penyebab konflik
yang harus diwaspadai.
6.
Perbedaan tujuan dari unit-unit
Dalam sebuah organisasi atau kelompok
masyarakat terdapat unit-unit yang memiliki hak, tugas, dan tanggung jawabnya
masing-masing. Terkadang, masing-masing unit tersebut memiliki tujuan yang
berbeda sesuai dengan kepentingannya. Perbedaan tujuan inilah yang dapat memicu
timbulnya konflik dalam sebuah kelompok atau organisasi tersebut.
7.
Perbedaan nilai dan persepsi
Setiap manusia memiliki penilaian dan
persepsinya masing-masing dalam memandang suatu hal. Terkadang saat
diperlakukan berbeda oleh seseorang, manusia akan memiliki persepsi negatif
karena dianggap diberlakukan tidak adil. Padahal keadilan sejatinya bukan
berarti sama rata. Sebagai contoh, Anda yang kini duduk di kelas XI SMA
diberikan uang jajan Rp. 10.000 setiap hari. Sementara adik Anda yang baru
duduk di kelas II SD diberikan uang jajan Rp. 3.000 setiap hari. Perbedaan uang
jajan yang diberikan orang tua Anda bisa menimbulkan persepsi negatif pada diri
adik Anda karena dianggap orang tua tidak adil. Padahal, pemberian uang jajan
yang berbeda ini didasari oleh tingkat kebutuhan yang berbeda pula antara Anda
dan adik Anda. Jika tidak dikomunikasikan dengan baik, hal ini tentu dapat
memicu terjadinya konflik antara Anda dan adik Anda. [Baca Juga : Contoh
Konflik antar Suku]
8.
Hambatan komunikasi
Adanya perbedaan-perbedaan yang menjadi faktor
pemicu konflik dapat diredam dengan komunikasi yang baik. Komunikasi yang baik
diperlukan agar pihak-pihak yang memiliki perbedaan dapat saling mengerti
seperti apa kebenaran yang hakiki. Bila komunikasi antar pihak yang saling
bertentangan tidak berjalan karena mengalami hambatan, maka konflik lambat laun
pasti akan terjadi.
Nah, demikianlah ke delapan faktor yang bisa
menjadi penyebab terjadinya konflik sosial di masyarakat. Faktor faktor
penyebab konflik tersebut sering memicu timbulnya masalah sosial sehingga
sebisa mungkin harus kita tangani sedini mungkin. Menumbuhkan rasa toleransi
dan tepaslira adalah cara terbaik bagi semua pihak untuk menghindari dan
meredam faktor penyebab konflik tersebut.
Pentingnya
integrasi nasional bagi suatu bangsa
Integrasi nasional penting untuk diwujudkan
dalam kehidupan masyrakat Indonesia dikarenakan Indonesia merupakan negara yang
masih berkembang atau dapat dikatakan negara yang masih mencari jati diri.
Selain itu, integrasi nasional sangat penting untuk diwujudkan karena integrasi
nasional merupakan suatu cara yang dapat menyatukan berbagai macam perbedaan
yang ada di Indonesia.
Indonesia sangat dikenal dengan keanekaraganm
suku,budaya dan agama. Oleh sebab itu, adanya pengaruh globalisasi yang masuk
ke Indonesia membuat masyarakat Indonesia lebih memilih untuk suatu yang trend
walaupun hal tersebut membuat upaya integrasi tidak terwujud. Masyarakat Indonesia
belum sadar akan pengaruh globalilasi yang ternyata tidak baik bagi masyarakat Indonesia.
Selain pengaruh globalisasi, masyarakat Indonesia bertindak atas wewenang
sendiri maupun kelompok sehingga konflik terjadi dimana-mana seperti
pertengkaran antar suku, pembakaran tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya.
Konflik tersebutlah yang membuat integrasi nasional susah diwujudkan. Upaya
integrasi terus dilakukan agar Indonesia menjadi satu kesatuan yang mana
disebutkan dalam semboyan bhinneka tunggal ika.
Adanya upaya mengintegrasikan Indonesia,
perbedaan-perbedaan yang ada tetap harus diakui dan dihargai sehingga Indonesia
menjadi negara yang dapat mencapai tujuannya. Selain menghargai dan mengakui
berbagai macam perbedaan di Indonesia, masyarakat Indonesia harus memliki rasa
toleransi terhadap sesama sehingga tidak terjadi konflik yang berkepanjangan
yang dapat merugikan Indonesia.
Secara
sederhana upaya untuk meningkatkan integrasi nasional dapat dilakukan dengan
cara berikut:
a. Membangun dan menghidupkan komitmen,
kesadaran dan kehendak untuk bersatu
b. Membangun kelembagaan di masyarakat
yang berakarkan pada nilai-nilai dan norma yang menyuburkan persatuan dan
kesatuan bangsa serta tidak memandang perbedaan suku, agama, ras dan sebagainya
Mengembangkan perilaku integratif di indonesia dengan cara bekerjasama dalam berorganisasi dan berperilaku sesuai dengan cara yang dapat membantu visi organisasi.
setelah membaca dan memahami artikel di atas, mari isi link berikut ini : link evaluasi
sumber :
1.
Penyusun. 2015. Sejarah SMA Kelas
SMA/MA/MAK Kelas XII. Jakarta: Kemendikbud
2.
http://www.mediabelajar.info/2016/06/kesadaran-terhadap-pentingnya-integrasi.html
(diakses pada 3 Mei 2018, pukul 11.00 wib)
3.
http://hawarimuhtarom.blogspot.co.id/2016/11/makalah-pentingnya-integrasi-nasional-bagi-bangsa-Indonesia.html,
(diakses pada 4 Mei 2018 pukul 15.23 wib)