Hai sahabat KG, apa kalian pernah tahu bahwa ada bumbu masakan yang lebih mahal daripada emas? Apa kalian pernah menambahkan bumbu sepeti lada, cengkeh, kayu manis, dan pala ketika memasak? bahan masakan yang telah disebutkan tersebut ternyata cuma ada di Indonesia sahabat KG, oleh sebab itu kita patut bersyukur diberikan tanah yang ditumbuhi berbagai macam tanaman langka. Pada abad pertengahan, bangsa eropa yang kita kenal sekarang merupakan bangsa yang maju dan makmur, ternyata dahulu adalah bangsa miskin yang dijajah oleh banyak dinasti Islam dan bahkan pada tahun 1453 Masehi ketika Turki Usmani berhasil menang perang atas Romawi Timur, sontak membuat pusat perdagangan yang menghubungkan eropa, asia, dan afrika yaitu Konstantinopel menjadi wilayah kekuasaan Kesultanan Muhammad al-Fatih dari Dinasti Usmaniyah yang membuat eropa pada akhirnya kesulitan mencari bahan makanan yang bisa menghangatkan tubuh yaitu rempah rempah. Baik agar kita bisa lebih jauh mengenal rempah-rempah, mari simak penjelasan berikut:
Menurut dokumentasi kuno bangsa Catalunya, kabar mengenai dunia baru diumumkan secara resmi di Salo del Tinell, dalam ruang perjamuan yang besar di Barri Gotic, Barcelona, pusat kota abad pertengahan. Perjamuan tersebut menjadi titik transisi antara abad pertengahan dan abad modern di Eropa. Sosok christopher Colombus merupakan inti dari perjamuan ini yang merupakan sang pembawa kabar penting dalam sejarah dunia sejak berakhirnya zaman es. Pada akhir april, Colombus baru saja kembali dari Amerika, walaupun ia tidak menyadari kenyataan sebenarnya pada saat itu. Menurutnya ia baru tiba dari Hindia dengan membawa bukti berupa burung kakak tua, orang-orang Indian dari Karibia, emas dan kayu manis. Dalam hal kayu manis, ada kesalahpahaman yang diperbuatnya karena seorang saksi melaporkan bahwa panganan berbentuk ranting tersebut memang terlihat seperti kayu manis, namun rasanya lebih pedas dari lada dan baunya seperti cengkeh. Kayu manis yang dibawa oleh Colombus tersebut ternyata kulit kayu pohon karibia yang tidak teridentifikasi, seperti halnya Hindia yang ia kira sudah mengunjunginya.
Pada tahun 1493 Colombus tidak sengaja menemukan benua Amerika yang pada kenyataannya merupakan kegagalan baginya dikarenakan tidak sesuai dengan perjanjian yang dibuat olehnya dengan kerajaan Spanyol sebelum pelayaran dimana keberhasilannya akan diupah sepersepuluh persen dari semua emas, perak, mutiara, batu berharga, dan rempah-rempah yang ditemukan. Keberhasilan tidak sengaja ini ditambah mebawa oleh-oleh berkilauan membuat para pelaut lain ingin mengikuti jejak Colombus, namun mereka tetap tidak menemukan rempah-rempah namun menemukan dua peradaban suku Aztec dan Inca yang kuilnya bergelimangan harta berkilau yang jumlahnya tidak terhitung dalam logika orang Eropa kala itu.
Ketidaksengajan Colombus membawa namanya terpatri sebagai penemu benua Amerika. Alasan mengapa orang Eropa menelusuri samudera tanpa takut kematian menghampirinya ialah karena rempah-rempah adalah komoditas yang sangat berharga karena faktor kelangkaan dan tingkat kesulitan yang tinggi untuk memperolehnya. Dari tempat asalnya yang jauh di pulau tropis, rempah-rempah tiba di pasar Venesia, Belgia, dan London dengan melewati jalur berliku hampir mengelilingi setengah planet bumi, lewat jasa orang-orang yang begitu asing dan tempat-tempat yang lebih mirip mitos daripada realitas. Hal itu terjadi akibat pengaruh geografis yang sama besarnya dengan faktor geopolitik saat itu. Tempat rempah-rempah tumbuh dari hutan dan sungai Malabar hingga kepulauan rempah vulkanis di Kepulauan Indonesia merupakan tempat yang dijauhi oleh umat Kristen. Di sepanjang jalur perdagangan rempah terdapat wilayah komunitas Islam yang besar, mulai dari Maroko hingga Indonesia. Bila rempah merupakan obsesi seorang kristiani, maka rempah juga merupakan sapi perah seorang Islam. di setiap tahap selama perjalanan dari Timur ke Barat, makelar rempah yang berbeda akan terus meningkatkan harga sehingga setelah tiba di Eropa, harganya sudah meroket hingga seribu persen bahkan lebih. Dengan biaya semacam itu, timbullah aura kemewahan, bahaya, jarak, dan profit. Dilihat dari mata orang Eropa yang kurang berwawasan dan terlalu imajinatif, tempat-tempat dimana rempah-rempah tumbuh penuh dengan pohon-pohon penghasil uang.
Menurut colombus, komoditas dari daerah Timur tidaklah harus berasal dari Timur dan kaum Barat tidak mesti pula membayar harga yang terlalu mahal dan mengisi kantong kaum kafir. Dengan bumi yang begitu bulat, bukankah masuk akal bahwa rempah-rempah juga dapat disalurkan lewat jalur berbeda mengelilingi bumi dari Barat yang merupakan kebalikan dari kepercayaan umum, tidak banyak orang Eropa pada abad pertengahan yang masih percaya bumi itu datar. Pendapat bahwa bumi itu berbentuk bulat sebenarnya telah lama diterima oleh semua kalangan sejak zaman dulu kala. Maka, selanjutnya disimpulkan bahwa satu-satunya hal yang harus dilakukan adalah mencapai Hindiadan kekayaan disana akan mengalir ke dunia Barat, khususnya Spanyol. Itulah yang dikatakan manusia zaman dulu, namun sejauh ini belum ada yang berani menjalankan ide tersebut, yang akan membuat rempah-rempah menjadi sama umumnya dengan kol dan ikan asin dari Barat. Colombus pun mengusulkan pelayaran dari Barat menuju ke Timur, menuju Cathay dan Hindia yang legendaris atau ke tempat rempah-rempah berada.
Pada tahun 1493 Colombus tidak sengaja menemukan benua Amerika yang pada kenyataannya merupakan kegagalan baginya dikarenakan tidak sesuai dengan perjanjian yang dibuat olehnya dengan kerajaan Spanyol sebelum pelayaran dimana keberhasilannya akan diupah sepersepuluh persen dari semua emas, perak, mutiara, batu berharga, dan rempah-rempah yang ditemukan. Keberhasilan tidak sengaja ini ditambah mebawa oleh-oleh berkilauan membuat para pelaut lain ingin mengikuti jejak Colombus, namun mereka tetap tidak menemukan rempah-rempah namun menemukan dua peradaban suku Aztec dan Inca yang kuilnya bergelimangan harta berkilau yang jumlahnya tidak terhitung dalam logika orang Eropa kala itu.
Ketidaksengajan Colombus membawa namanya terpatri sebagai penemu benua Amerika. Alasan mengapa orang Eropa menelusuri samudera tanpa takut kematian menghampirinya ialah karena rempah-rempah adalah komoditas yang sangat berharga karena faktor kelangkaan dan tingkat kesulitan yang tinggi untuk memperolehnya. Dari tempat asalnya yang jauh di pulau tropis, rempah-rempah tiba di pasar Venesia, Belgia, dan London dengan melewati jalur berliku hampir mengelilingi setengah planet bumi, lewat jasa orang-orang yang begitu asing dan tempat-tempat yang lebih mirip mitos daripada realitas. Hal itu terjadi akibat pengaruh geografis yang sama besarnya dengan faktor geopolitik saat itu. Tempat rempah-rempah tumbuh dari hutan dan sungai Malabar hingga kepulauan rempah vulkanis di Kepulauan Indonesia merupakan tempat yang dijauhi oleh umat Kristen. Di sepanjang jalur perdagangan rempah terdapat wilayah komunitas Islam yang besar, mulai dari Maroko hingga Indonesia. Bila rempah merupakan obsesi seorang kristiani, maka rempah juga merupakan sapi perah seorang Islam. di setiap tahap selama perjalanan dari Timur ke Barat, makelar rempah yang berbeda akan terus meningkatkan harga sehingga setelah tiba di Eropa, harganya sudah meroket hingga seribu persen bahkan lebih. Dengan biaya semacam itu, timbullah aura kemewahan, bahaya, jarak, dan profit. Dilihat dari mata orang Eropa yang kurang berwawasan dan terlalu imajinatif, tempat-tempat dimana rempah-rempah tumbuh penuh dengan pohon-pohon penghasil uang.
Menurut colombus, komoditas dari daerah Timur tidaklah harus berasal dari Timur dan kaum Barat tidak mesti pula membayar harga yang terlalu mahal dan mengisi kantong kaum kafir. Dengan bumi yang begitu bulat, bukankah masuk akal bahwa rempah-rempah juga dapat disalurkan lewat jalur berbeda mengelilingi bumi dari Barat yang merupakan kebalikan dari kepercayaan umum, tidak banyak orang Eropa pada abad pertengahan yang masih percaya bumi itu datar. Pendapat bahwa bumi itu berbentuk bulat sebenarnya telah lama diterima oleh semua kalangan sejak zaman dulu kala. Maka, selanjutnya disimpulkan bahwa satu-satunya hal yang harus dilakukan adalah mencapai Hindiadan kekayaan disana akan mengalir ke dunia Barat, khususnya Spanyol. Itulah yang dikatakan manusia zaman dulu, namun sejauh ini belum ada yang berani menjalankan ide tersebut, yang akan membuat rempah-rempah menjadi sama umumnya dengan kol dan ikan asin dari Barat. Colombus pun mengusulkan pelayaran dari Barat menuju ke Timur, menuju Cathay dan Hindia yang legendaris atau ke tempat rempah-rempah berada.