Pada permulaan abad ke-19, keadaan Rusia masih terbelakang dibandingkan negara-negara Eropa lainnya. Masyarakat Rusia pada masa itu terbagi atas dua golongan, yaitu tuan tanah (bangsawan) dan petani (rakyat jelata). Dengan adanya Revolusi, pembagian golongan tersebut dihapuskan.
Peristiwa Revolusi Rusia 1917 ternyata membawa pengaruh yang cukup besar terhadap aliran dan ajaran Karl Marx yang dikenal dengan aliran Marximisme yang berhubungan dengan perkembangan ideologi dunia salah satunya ialah lahirnya paham komunis yang saat ini dipakai oleh beberapa negara seperti Cina, Korea Utara, dan Vietnam. Setelah Revolusi, Rusia menjadi satu kekuatan besar yang menjadi pusat penyebaran paham komunis dan berani menjadi penentang ideologi Liberalis dan Kapitalis yang banyak diterapkan oleh negara-negara di belahan Eropa.
Peristiwa Revolusi Rusia yang berhasil menumbangkan kekuasaan Tsar Nicholas II yang bersifat diktator (seorang pemimpin negara yang memerintah secara otoriter/tirani dan menindas rakyatnya. Biasanya seorang diktator naik tahta dengan menggunakan kekerasan, seringkali dengan sebuah kudeta. Tetapi ada pula diktator yang naik takhta secara demokratis). Rakyat Rusia yang merasakan kehidupan di berbagai bidang akibat kediktatoran Tsar Nicholas II, akhirnya berhasil menghimpun kekuatan dan menentang kekuasaannya dalam bentuk revolusi. Revolusi Rusia telah berhasil menumbangkan kediktatoran Rusia.
Peristiwa Revolusi Rusia juga bisa dijadikan sebagai kekuatan untuk mengkritik sistem imperialisme yang pada hakikatnya melahirkan gerakan nasionalis oleh negara-negara yang dijajah oleh sistem Imperilis dan kolonialis.
Setelah Revolusi, Sistem Pemerintahan Rusia yang berasal dari Monarki berubah menjadi negara Serikat yang berbentuk Republik dengan nama Union of Soviet Socialist Republic.
Modernisasi Rusia maju dengan pesat, terutama dalam bidang industri dan pertanian. Dalam kurun waktu lebih kurang empat puluh tahun, Rusia mulai dapat menyamai negara-negara industri lainnya di Eropa Barat dan Amerika.
Modernisasi Rusia maju dengan pesat, terutama dalam bidang industri dan pertanian. Dalam kurun waktu lebih kurang empat puluh tahun, Rusia mulai dapat menyamai negara-negara industri lainnya di Eropa Barat dan Amerika.
Muncul banyak negara-negara yang baru terbentuk dan negara-negara yang rakyatnya telah bosan hidup dalam kekangan feodalisme penguasa. Sitem feodal adalah struktur pendelegasian kekuasaan sosiopolitik yang dijalankan kalangan bangsawan/monarki untuk mengendalikan berbagai wilayah yang diklaimnya melalui kerja sama dengan pemimpin-pemimpin lokal sebagai mitra. Contohnya ialah Belanda menggunakan bupati sebagai pengawas tanah pertanian-pertanian di nusantara pada masa kolonialisme.
Adapun pengaruh Revolusi Rusia terhadap Indonesia, adalah:
- Kekalahan Rusia terhadap Jepang membawa pengaruh cukup besar terhadap kebangkitan kaum terpelajar Indonesia. Peristiwa tersebut merupakan salah satu faktor Ekstern munculnya kebangkitan nasional di Indonesia.
- Ajaran Komunis pernah berpengaruh terhadap munculnya partai-partai beraliran komunis di Indonesia, salah satu contohnya ialah PKI (Partai Komunis Indonesia).
- Pemberontakan-pemberontakan yang diaktori oleh tokoh komunis Indonesia seperti D.N. Aidit dilatarbelakangi oleh keberhasilan tokoh revolusi di Rusia yang berhasil menumbangkan rezim monarki Dinasti Romanov yang telah lama tumbuh subur di Rusia.