-->

Revolusi Februari 1917

Revolusi pertama berlangsung pada bulan Februari 1917. Penggeraknya tidak hanya kaum sosialis atau komunis yang bergabung dalam partai Sosial-Demokrat Rusia, tetapi juga banyak elemen seperti Partai Social-Revolusioner, Partai Demokrat Konstitusional yang berhaluan liberal, serta tentara Rusia yang mendukung gerakan reformasi. Semuanya menginginkan reformasi pemerintahan.

Adapun Dewan Buruh atau soviet sudah tidak aktif lagi karena dibubarkan oleh Tsar pada Desember 1905. Ketuanya bernama L. D. Trotsky, ditangkap dan dijatuhi hukuman pembuangan seumur hidup di Siberia (namun dalam perjalanan dapat meloloskan diri ke Eropa). Revolusi februari adalah revolusi yang berjalan dengan spontan akibat adanya tekanan oleh Tsar terhadap kaum buruh.

Revolusi ini diawali dengan demonstrasi para buruh perempuan di Petrograd, ibukota Rusia pada tanggal 8 Maret 1917. Sejumlah buruh laki-laki juga menyusul bergabung sehingga berkumpul sekitar 385.000 buruh dengan tuntutan sebagai berikut:
  1. Pemenuhan kebutuhan pokok (roti), perdamaian, dan kebebasan
  2. Reformasi pertanahan, berupa redistribusi tanah sehingga petani dapat memiliki tanah
Demonstrasi yang semula berjalan damai berubah menjadi sebuah kerusuhan dimana terjadi bentrok antara tentara, polisi, dan para demonstran serta pemerintah tidak berdaya mengatasi keadaan tersebut. Pada peristiwa ini ada juga anggota militer yang membangkang pada Tsar dan bergabung dengan kelompok revolusioner. Revolusi ini berhasil menduduki tempat-tempat penting. pada 28 Februari 1917, pasukan terakhir yang setia kepada Tsar menyerah. Para revolusioner berhasil menangkap para pejabat istana dan memaksa Tsar Nicholas II turun tahta. Pada tanggal 12 Maret 1917, Tsar Nicholas II turun tahta dan bersama keluarganya diasingkan dan setelah itu dibentuk sebuah koalisi yang menjalankan pemerintahan sementara (pemerintahan koalisi).

Pemerintahan sementara merupakan koalisi antara kaum liberal (dari partai Demokratik Konstitusional atau kadet), Partai Sosial-Revolusioner, dan kaum sosialis (dari partai buruh Sosial-Demokrat Rusia). Mereka membentuk sebuah badan eksekutif dan sebuah majelis yang dipilih secara demokratis. Pemrintahan sementara ini menjamin kebebasan sipil serta menjanjikan pemilihan umum yang demokratis.

Runtuhnya Dinasti Romanov sampai juga ke telingan Vladimir Lenin (1870-1924), yang merupakan pemimpin faksi Bolshevik di pengasingan (Eropa). Pada saat yang sama, Perang Dunia I sedang berkecamuk di luar negeri. Dengan bantuan Jerman, yang berharap Lenin akan memperlemah tekad Rusia untuk berperang, Lenin kembali ke Rusia pada 3 Maret 1917.

Dua bulan berikutnya, yaitu pada bulai Mei 1917, L. D. Trotsky juga ikut kembali ke Rusia. Bersama Trotsky, Lenin memperkuat barisan dengan membentuk Partai Bolshevik. Sebelumnya, kaum Bolshevik merupakan faksi dari Partai Buruh Sosial-Demokrat Rusia yang berhaluan sosialis-komunis yang dikenal radikal dan militan.

Lenin langsung menarik Partai Bolshevik dari koalisi nasional dan mengumumkan sebuah program radikan dalam rangka mematangkan kondisi untuk meraih kekuasaan. Dewan buruh dihidupkan kembali di bawah kendali penuh Partai Bolshevik. Selain itu, dalam mencari dukungan masaa yang menderita, Lenin mengeluarkan beberapa tuntutan kepada pemerintah sementara di bawah semboyan "Roti dan Perdamaian". Tuntutan tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Perang melawan Jerman dan Austria-Hungaria dihentikan
  2. Tanah para bangsawan diserahkan kepada petani
  3. Bank-Bank dinasionalisasikan
  4. Produksi Industri dan pembagian hasilnya diawasi oleh kaum buruh, tentara, dan polisi
  5. Birokrasi dihapus

"Birokrasi berasal dari kata bureaucracy (bahasa inggris bureau + cracy), diartikan sebagai suatu organisasi yang memiliki rantai komando dengan bentuk piramida, di mana lebih banyak orang berada ditingkat bawah daripada tingkat atas, biasanya ditemui pada instansi yang sifatnya sipil maupun militer."
Langkah Lenin yang paling radikal adalah menuntut "seluruh kekuasaan diserahkan ke soviet-soviet". Sikap ini diambil karena Lenin menganggap pemerintahan sementara telah kehilangan sisi Revolusioner dan menyimpang dari tujuan revolusi. 
Percobaan pertama untuk mengambil alih kekuasaan dari tangan pemerintahan sementara terjadi pada Juli 1917 dimana sebanyak 500.000 buruh dan tentara menggelar aksi demonstrasi di Petrograd dengan tiga tuntutan utama, yaitu:
  1. Kekuasaan diserahkan sepenuhnya pada kaum soviet
  2. diakhirinya perang dengan Jerman (Perang Dunia I)
  3. Sepuluh anggota kabinet yang mereka cap kapitalis harus mundur dari kabinet
Upaya tersebut mengalami kegalagan. Karena merasa nyawanya terancam, Lenin melarikan diri ke Finlandia. Tritsky sempat dipenjara tetapi pada 6 Oktober 1917, Trotsky terpilih sebagai ketua Soviet dan membentuk Militer Revolusioner beranggotakan para milisi bersenjata.