Sesaat setelah terpilih menjadi ketua kaum buruh, Trotsky membentuk Komite Militer Revolusioner yang beranggotakan para milisi bersenjata. Revolusi kemudian berlanjut akibat adanya ketidakpuasan terhadap terpilihnya Alexander Kerensky sebagai kepala dari pemeritahan sementara. Pemberontakan terhadap pemerintahan sementara dimulai dari Petrograd di bawah pimpinan Lenin yang menyerukan berdiriya Republik Soviet.
Angkatan darat dan Angkatan Laut di Petrograd memihak Lenin. Tanggal 25 Oktober 1917 pemerintah Menshevik pimpinan Karensky digulingkan. Pemerintahan Rusia kemudian dipegang oleh Lenin serta langsung mengadakan perubahan secara besar-besaran seperti:
- Diselenggarakan perundingan damai dengan Jerman, yaitu perjanjian perdamaian di Brest Litosk (1918)
- Semua utang piutang dari pemerintahan Tsar dihapuskan dan bank menjadi monopili Negara
- Tanah dibagi-bagikan kepada petani
- Buruh menyita pabrik-pabrik
- Pemerintah membagi bahan makanan kepada rakyat.
Revolusi Oktober berhasil dengan baik namun kaum pendukung Tsar tetap melakukan intervensi (1918) untuk mengembalikan kedudukan Tsar sebagai raja Rusia. Kaum pendukung Tsar menyebut diri mereka Rusia Putih dan kaum Komunis menyebut dirinya Rusia Merah.
Kaum Rusia Putih melakukan perlawanan terhadap pemerintahan yang dipegang oleh Bolshevik. Perlawanan kaum Rusia Putih dipimpin oleh Jenderal Anton Ivanovich Denikin dan Pyotr Nikolayevich Wrangel. Kaum Rusia Putih mendapat bantuan dari sekutu (Negara eropa barat) yang tidak menginginkan berkembangnya komunis di Rusia.