Kali ini adalah kali perdana upacara dilaksanakan secara mandiri di sekolah, hal ini diakibatkan karena kita masih berada pada masa Pandemi Covid-19, kata Nawawi, S. Pd.I., Gr yang merupakan guru matematika sekaligus Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum di SMA Negeri 2 Salang. Alhamdulillah, seluruh proses berjalan dengan baik dan upacara berjalan dengan penuh khidmat. Tak lupa ia selalu menyampaikan kepada seluruh peserta didik untuk menjaga diri, menjaga kesehatan, dan 3M (Mencuci tangan menggunakan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak) agar selalu terhindar dari Virus Corona (Covid-19).
Beberapa sekolah yang mengadakan Upacara peringatan HGN 2020 dan peringatan HUT PGRI ke 75 secara mandiri juga dikarenakan alasan jarak yang cukup jauh dari pusat kecamatan ataupun pusat kota. Apalagi dengan adanya pembatasan jumlah peserta yang dapat ikut dalam upacara yang diadakan di ibukota kabupaten, atau di pusat kecamatan, diputuskanlah bahwa sekolah-sekolah jaraknya cukup jauh dan yang memenuhi syarat sesuai protokol kesehatan dapat membuat upacara secara mandiri di sekolah masing-masing.
Sebelum melaksanakan kegiatan upacara, seperti biasa seluruh warga sekolah SMA Negeri 2 Salang sebelum masuk ke dalam lingkungan sekolah harus di cek suhu tubuhnya menggunakan Thermo Gun , setelah itu, seluruh warga sekolah diwajibkan untuk mencuci tangan dan tidak boleh membuat kerumunan-kerumunan. Bagi warga sekolah yang tidak memakai masker, diperintahkan untuk pulang ke rumahnya untuk mengambil masker yang telah dibagikan oleh pihak sekolah.
Safri Ali, S. Pd yang merupakan Ketua PGRI Kecamatan Salang juga sekaligus sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Salang, pada kesempatan yang sama mengikuti upacara di pusat kecamatan Salang. Sebagai sosok yang diberikan amanah sebagai ketua PGRI Kecamatan Salang, pada pelaksanaan upacara memberikan arahan kepada seluruh dewan guru di setiap tingkatan sekolah untuk selalu memakai baju PGRI pada setiap hari Jum'at. Hal ini bertujuan untuk menampakkan ciri khas kita sebagai guru dan baju inilah yang membuat kita sadar akan beratnya tugas sebagai seorang guru sebagai pendidik, dan jadilah guru yang senantiasa menyediakan waktu memanjatkan doa untuk seluruh anak didiknya agar dapat menjadi manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa di masa yang akan datang.