-->

Beberapa Contoh Bantuan Negara Besar Dunia Terhadap Zionis Yahudi Israel

Deklarasi Balfour 2 Februari 1917.
Negara Amerika Serikat adalah salah satu negara yang mendukung terbentuknya negara Israel di Palestina setelah Peristiwa Deklarasi balfour pada 2 Februari 1917. Deklarasi Balfour sendiri adalah pernyataan terbuka dari pemerintah Inggris Raya yang dikeluarkan semasa Perang Dunia I yang menegaskan dukungannya terhadap penciptaan "Kediaman Nasional" di Palestina bagi orang Yahudi. Deklarasi Balfour memunculkan berbagai konsekuensi jangka panjang yang membuat dukungan terhadap gerakan zionisme mengalami peningkatan pesat di kalangan komunitas Yahudi dunia dan menjadi komponen pokok dalam penyusunan Memorandum Penyerahan Mandat atas Palestina kepada Inggris Raya yang menjadi cikal bakal wilayah Israel di Palestina.

Deklarasi Balfour juga menyebutkan secara jelas bahwa orang-orang Yahudi beraliran Zionis meminta hak-hak politiknya dipenuhi oleh orang-orang Palestina. sementara itu, orang Palestina tidak mendapatkan hak politik dan agama yang sama. Deklarasi Balfour, dengan kata lain adalah bentuk dari dukungan Inggris terhadap kolonialisme Zionis terhadap Palestina dan warganya.

Dukungan Pendirian Negara Israel oleh Henry L. Myers (Senator Amerika) pada 1922
Henry Lee Myers (1862-1943) merupakan seorang senator Amerika Serikat dari Partai Demokrat di Montana.  Myers pernah dua periode menjabat sebagai senat Amerika yakni pada tahun 1910 sampai 1923. Pada tanggal 11 September 1922, ia bersama kongres Amerika megeluarkan kebijakan yang mengejutkan yakni memberikan dukungan penuh terhadap pendirian negara Israel di Palestina. Tujuannya ialah Israel digunakan untuk menampung seluruh masyarakat Yahudi yang tersebar di dunia.

F.D. Rosevelt dan Dukungannya Terhadap Pendirian Israel
Franklin Delano Rosevelt adalah Presiden Amerika Serikat ke-32 dan merupakan satu-satunya presiden yang terpilih empat kali dalam masa jabatan dari tahun 1933-1945. Pada Mei 1942, F.D. Rosevelt menyatakan akan memberikan dukungan terhadap hasil keputusan konferensi Zionis Internasional yang pada saat itu diadakan di Baltimore, New York. Keputusan Konferensi tersebut antara lain mengusir semua warga Arab dari Palestina, yang jika menolak akan diatasi dengan kekuatan militer. Tujuan dari keputusan ini ialah mengubah Palestina sepenuhnya menjadi negara yang dikuasai sendiri oleh bangsa Yahudi.

Pada 16 Maret 1945, F.D. Rosevelt juga mengadakan pertemuan dengan salah satu ketua zionis Israel yaitu Dr. Stephan Weiz. Pertemuan dengan Dr. Stephan Weiz membahas mengenai rencana migrasi Yahudi ke Palestina sekaligus membicarakan pendirian negara Yahudi di tanah tersebut.

Harry S. Truman, Penyelamat Yahudi Dari Cengkeraman Hittler.
Harry S. Truman sendiri adalah wakil presiden semasa F.D. Rosevelt menjabat menjadi pemimpin tertinggi Amerika. Setelah Rosevelt wafat, Harry S. Truman menggantikan posisinya dan merupakan presiden Amerika yang ke 33. Pada tanggal 16 agustus 1945 dalam sebuah pertemuan pers, ia menyatakan dukungan penuh terhadap program eksodus (meninggalkan tempat tinggal secara besar-besaran) Yahudi yang tersebar di seluruh dunia untuk kembali ke Palestina.

Lalu, dua minggu kemudian yakni 31 agustus 1945, ia meminta bantuan kepada Perdana Menteri Inggris pada saat itu bernama Clamant Attlee untuk memberikan bantuan dan izin kepada 100 ribu orang Yahudi yang selamat dari kebuasan Hittler agar segera dikirimkan ke Palestina. Amerika pada saat ini juga menyediakan kapal laut yang besar guna mengangkut semua warga Yahudi untuk berlayar ke Palestina.

Pada tahun 1946, Harry S. Truman juga mengeluarkan surat keputusan yang berisikan anjuran kepada seluruh Yahudi di dunia untuk memasuki Palestina tanpa proses politik dan militer terlebih dahulu. Lalu, pada 26 November 1947, ia memberikan tekanan kepada beberapa negara lain untuk mendukung pemecahan Palestina menjadi dua wilayah antara Yahudi dan Arab di Palestina.

Pada 14 Mei 1948, pada peresmian pendirian negara Israel di Palestina, Harry S. Truman langsung mengumumkan bahwa ia mengakui negara Israel dan membuka hubungan diplomatik secara resmi dengan Israel.

Melalui Uang, Yahudi Membangun Kuasa di Negara-Negara Besar
Jauh sebelum Amerika Serikat menjadi negara merdeka, masyarakat Amerika pada awalnya memandang bangsa Yahudi sebagai kelompok yang bisa membahayakan Amerika di masa yang akan datang. Benyamin Franklin pernah berkata, “Di Bumi manapun Yahudi berdiam, mereka akan menurunkan tingkat moral kejujuran dalam dunia komersial. Mereka hidup mengisolasi diri dan berusaha mencekik leher keuangan penduduk pribumi”.

George Washington juga pernah mengatakan hal demikian, bahwa “Mereka (Yahudi) bekerja sangat efektif melawan kita (Amerika), lalu menjadi musuh angkatan bersenjata kita, mereka lebih berbahaya bagi kemerdekaan kita. Mereka akan menjadi musuh bagi kebahagiaan Amerika”.

Kaum Yahudi sudah terlibat dalam kehidupan politik Amerika sejak Perang Kemerdekaan Amerika melawan Inggris. Mereka memberikan dukungan berupa pinjaman dana untuk perang kepada tentara Amerika, sementara pada waktu bersamaan, keluarga Rothscild London juga membantu berupa pinjaman kepada Kerajaan Inggris. (Nasution, 2014:214)

Perang demi mendapatkan kemerdekaan yang didanai oleh hutang Amerika terhadap Yahudi membuat Amerika sendiri mencekik leher negara yang baru bebas tersebut. Alhasil, Yahudi mendapat kehidupan yang bebas dan berdansa dengan penuh tawa di tanah Amerika. Namun, Yahudi tidak akan puas sebelum mereka benar-benar dapat menguasai negara Amerika. Tahukah kita bahwa negara Amerika mencetak Dollar melalui Bank Sentral yang merupakan bank swasta di Amerika? Bank Sentral tersebut adalah bank ciptaan Yahudi untuk menjalankan praktek riba besar-besaran di Amerika hingga sekarang.

Memang Amerika adalah negara besar dan adikuasa di bumi, namun mereka sendiri ternyata adalah para orang-orang yang terlilit hutang kepada Yahudi dari zaman kemerdekaan mereka hingga sekarang. Oleh sebab itu, maka Amerika selalu berani menjadi pion pertama yang maju kedepan guna menyingkirkan negara-negara yang anti Zionis.

Kesimpulan
Amerika yang merupakan negara pemenang Perang Dunia II, memiliki andil besar terhadap pembentukan negara Israel di Palestina. Mengapa Amerika Serikat yang merupakan negara superpower sagat mendukung pembentukan negara Israel disebabkan oleh faktor ekonomi. Segala lini ekonomi di Amerika dikuasai dan digerakkan oleh Yahudi. Mungkin saja beberapa presiden Amerika Serikat juga memiliki darah Yahudi sehingga memungkinkan mereka untuk memberikan bantuan besar terhadap Zionis, padahal mereka semua tahu bahwa dari masa nabi Yusuf hingga sekarang, Yahudi merupakan bangsa yang banyak melakukan kerusakan di muka bumi.

Coba saja kita lihat sekarang ini, PBB sebagai lembaga yang mengatur perdamaian dunia terlihat diam ketika banyak bangsa Arab Palestina yang dibunuh secara kejam oleh Yahudi di Palestina. Pembunuhan ini juga tidak memandang usia. Banyak anak-anak dan tua renta yang dibunuh oleh Zionis Israel guna meluaskan wilayah negaranya dan mengusai Masjidil Aqsa. Mereka tidak akan senang jika bangsa Arab masih berada di Palestina. Oleh karena itu, sering kita lihat di dalam berita internasional bahwa antara Yahudi dan Arab selalu angkat senjata di tanah Palestina. Mereka (Yahudi) tidak segan mengotori tanah suci Yerussalem dengan darah.

Sumber pedukung:
Nasution, Kaka Alvian. 2014. Konspirasi Yahudi Tangan-Tangan Yahudi Mencengkeram Dunia. Yogyakarta: Saufa

Wikipedia