Kopi adalah minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia setelah teh karena memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh salah satunya bahwa dapat mengurangi stres seseorang karena kandungan kafein yang tinggi pada kopi. Dahulu hingga sekarang, masyarakat yang hidup di Semenanjung Arab percaya bahwa kopi adalah minuman penambah umur yang dapat membuat kulit bisa awet muda, peryataan ini cukup logis karena kopi setidaknya dapat mengurangi depresi dan meningkatkan kenyamanan bagi peminumnya dan juga bubuk kopi bisa dijadikan masker wajah yang pada dasarnya memiiki khasiat untuk mengangkat sel kulit mati. Ketika rasa nyaman dan stres tidak menjangkiti tubuh maka tak bisa dipungkiri bahwa tubuh akan terhindar dari segala penyakit yang datangnya dari diri sendiri termasuk penyakit hati. Tradisi meminum kopi modern ini tidak hanya ada di kalangan pria saja, namun dari kalangan wanita juga banyak yang menyukai kopi. Hal ini bisa kita cermati ketika mengunjungi warung kopi dan cafe dimana tidak hanya lelaki yang memesan kopi namun wanita juga karena modern ini wanita paham akan manfaat kopi yang setidaknya dapat mengurangi stres dan menenangkan perasaan.
Kopi di dunia dalam peredarannya ada dua jenis, yakni kopi jenis robusta dan jenis arabica. Perbedaan kedua jenis ini akan tampak dari aroma dan cita rasanya, dimana kopi arabica lebih memiliki aroma yang tajam dibanding robusta. Berbicara masalah biji, kopi arabica memiliki biji yang lebih besar, lebih segar, dan lebih hijau dibanding biji kopi robusta. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa banyak negara di dunia yang merupakan negara penghasil kopi dunia dan yang terbesar ialah Brazil dimana negara ini memiliki perkebunan kopi terluas di dunia. Perkebunan kopi yang luas ini menjadikan Brazil sebagai negara pengekspor kopi terbanyak untuk dunia. Dari segi kualitas, kopi Brazil juga memiliki kualitas yang bagus. Nah, sekarang kita akan membahas tentang kopi yang berkualitas numero uno dan tentunya berasal dari negara kepulauan terluas di dunia yaitu Indonesia. Indonesia memang negara yang subur, kaya sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dikenal juga dengan negara agraris yang dulunya punya nama pada masa-masa perdagangan laut sebelum masa revolusi industri dimana perdagangan laut lambat laun diubah sistemnya oleh orang-orang eropa karena banyaknya penemuan-penemuan yang mengubah tata cara lama menjadi tata cara baru yang disebut modernisasi.
Indonesia yang merupakan jalur lalu lintas perdagangan laut antara Arab, India, dan Cina, memiliki peranan khusus dalam menghubungkan ketiga negara ini dalam jalur perdagangan dimana selain Indonesia melakukan hubungan dagang dengan negara tersebut, juga memiliki peranan besar yang dikenal sebagai tempat berteduhnya para pedagang dunia yang nantinya akan melanjutkan pelayaran lagi ke negara tujuan utama untuk berdagang. Di poin inilah kiranya dapata disimpulkan mengapa negara Indonesia yang disebut Nusantara dulunya sangat terkenal di mata dunia. Dengan adanya hubungan erat yang dibangun atas pondasi perdagangan pasti memiliki pengaruh yang luar biasa dalam pembangunan suatu daerah dari segi apapun termasuk budaya dan bidang pertanian. Hubungan ini pula yang mengantarkan tanaman kopi menginjakkan kaki pertama kali di Indonesia.
Diawali dengan cerita Selat Malaka yang dulunya menjadi bandar perdagangan laut internasional terbesar di pulau Sumatera (Andalas) yang sering menjadi tempat perebutan antar kerajaan-kerajaan yang pernah ternama di Indonesia mulai dari Kerajaan Sriwijaya hingga Aceh Darussalam lalu akhirnya jatuh ke tangan para hewan kolonial bisa menjadi tumpuan bahwa pelabuhan dagang ini sangat besar pengaruhnya dalam membangun sebuah kekuasaan. Salah satu kemungkinan kopi sampai ke Gayo pertama kali ialah ketika kuasa Selat Malaka jatuh di tangan Kerajaan Aceh yang kekuatannya dibangun dengan cara mempersatukan kerajaan-kerajaan Islam yang berkuasan di ujung barat Nusantara. Hubungan erat ini terbentuk karena ajaran Islam yang telah mengakar pada masyarakatnya.
C. Snouck Hurgronje dalam buku nya yang berjudul "Het Gajoland een Zijne Bewoneer" berpendapat lain. Ketika ia pertama kali menginjakkan kaki di Tanah Gayo, ia mencatat bahwa tanaman kopi sudah banyak tumbuh di Gayo dan ketika sudah terjadi kolonialisasi di sana barulah tanaman kopi ini dijadikan tanaman perkebunan oleh pemerintahan Hindia Belanda. Ketika ditanya kepada masyarakat Gayo, dalam bukunya disebutkan bahwa orang Gayo juga tidak tahu mengapa tanaman kopi sudah ada di tanah ini dan tumbuh mekar, mereka percaya bahwa benih kopi yang pertama kali ada mungkin dibawa oleh hewan seperti burung dan lain sebagainya. Jadi, kopi memang sudah ada di Gayo sebelum Belanda datang menjajah daerah tersebut.
Kopi dan Gayo memang memiliki sejarah dan cerita karena jika berbicara tentang kopi di Gayo sama dengan berbicara perutnya orang Gayo. "Orang Gayo hidup dari kopi, makan dari kopi, dan mati pun ibaratnya dengan kopi" karena pada kenyataannya bahwa masyarakat Gayo menyandarkan perekonomian mereka pada tanaman kopi. Sekarang ini Tanah Gayo adalah tanah yang memiliki perkebunan kopi terluas di Asia dan kopinya memiliki kualitas nomor satu dunia dalam hal kulitas, aroma dan rasa. Ketika event Lelang Special Coffe pada 10 Oktober 2010 di Bali, kopi jenis Arabika Gayo mendapat perolehan nilai peringkat tertinggi saat cupping score. Prestasi ini memantapkan posisi kopi Gayo sebagai kopi organik terbaik dunia. Orang Eropa yang menjadi pengetes rasa mengatakan bahwa rasa dan aroma kopi dari Gayo hampir memiliki cita rasa kopi yang ada di seluruh dunia. Pada saat pameran kopi dunia yang diselenggarakan SCAA (Specialty Coffe Association of America) di Portland, Oregon Convention Center, Amerika Serikat harga kopi Gayo mendapat harga tertinggi di sana dibanding kopi-kopi lainnya dan mendapat setifikat kopi terbaik dunia lagi. Dan yang tidak diketahui selama ini bahwa kopi Gayo ternyata paling banyak di ekspor ke negara Amerika Serikat dan juga kopi Gayo digunakan oleh perusahaan kopi terbesar dunia Starbuck Coffe dalam penjualan produknya. Anugrah yang luar biasa ini sangat membanggakan Indonesia di mata dunia. Ketika ditanya orang luar "apa yang menarik tentang Gayo" cukup jawab saja "Kopi ku Kopi Gayo".
Kopi di dunia dalam peredarannya ada dua jenis, yakni kopi jenis robusta dan jenis arabica. Perbedaan kedua jenis ini akan tampak dari aroma dan cita rasanya, dimana kopi arabica lebih memiliki aroma yang tajam dibanding robusta. Berbicara masalah biji, kopi arabica memiliki biji yang lebih besar, lebih segar, dan lebih hijau dibanding biji kopi robusta. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa banyak negara di dunia yang merupakan negara penghasil kopi dunia dan yang terbesar ialah Brazil dimana negara ini memiliki perkebunan kopi terluas di dunia. Perkebunan kopi yang luas ini menjadikan Brazil sebagai negara pengekspor kopi terbanyak untuk dunia. Dari segi kualitas, kopi Brazil juga memiliki kualitas yang bagus. Nah, sekarang kita akan membahas tentang kopi yang berkualitas numero uno dan tentunya berasal dari negara kepulauan terluas di dunia yaitu Indonesia. Indonesia memang negara yang subur, kaya sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dikenal juga dengan negara agraris yang dulunya punya nama pada masa-masa perdagangan laut sebelum masa revolusi industri dimana perdagangan laut lambat laun diubah sistemnya oleh orang-orang eropa karena banyaknya penemuan-penemuan yang mengubah tata cara lama menjadi tata cara baru yang disebut modernisasi.
Indonesia yang merupakan jalur lalu lintas perdagangan laut antara Arab, India, dan Cina, memiliki peranan khusus dalam menghubungkan ketiga negara ini dalam jalur perdagangan dimana selain Indonesia melakukan hubungan dagang dengan negara tersebut, juga memiliki peranan besar yang dikenal sebagai tempat berteduhnya para pedagang dunia yang nantinya akan melanjutkan pelayaran lagi ke negara tujuan utama untuk berdagang. Di poin inilah kiranya dapata disimpulkan mengapa negara Indonesia yang disebut Nusantara dulunya sangat terkenal di mata dunia. Dengan adanya hubungan erat yang dibangun atas pondasi perdagangan pasti memiliki pengaruh yang luar biasa dalam pembangunan suatu daerah dari segi apapun termasuk budaya dan bidang pertanian. Hubungan ini pula yang mengantarkan tanaman kopi menginjakkan kaki pertama kali di Indonesia.
Diawali dengan cerita Selat Malaka yang dulunya menjadi bandar perdagangan laut internasional terbesar di pulau Sumatera (Andalas) yang sering menjadi tempat perebutan antar kerajaan-kerajaan yang pernah ternama di Indonesia mulai dari Kerajaan Sriwijaya hingga Aceh Darussalam lalu akhirnya jatuh ke tangan para hewan kolonial bisa menjadi tumpuan bahwa pelabuhan dagang ini sangat besar pengaruhnya dalam membangun sebuah kekuasaan. Salah satu kemungkinan kopi sampai ke Gayo pertama kali ialah ketika kuasa Selat Malaka jatuh di tangan Kerajaan Aceh yang kekuatannya dibangun dengan cara mempersatukan kerajaan-kerajaan Islam yang berkuasan di ujung barat Nusantara. Hubungan erat ini terbentuk karena ajaran Islam yang telah mengakar pada masyarakatnya.
C. Snouck Hurgronje dalam buku nya yang berjudul "Het Gajoland een Zijne Bewoneer" berpendapat lain. Ketika ia pertama kali menginjakkan kaki di Tanah Gayo, ia mencatat bahwa tanaman kopi sudah banyak tumbuh di Gayo dan ketika sudah terjadi kolonialisasi di sana barulah tanaman kopi ini dijadikan tanaman perkebunan oleh pemerintahan Hindia Belanda. Ketika ditanya kepada masyarakat Gayo, dalam bukunya disebutkan bahwa orang Gayo juga tidak tahu mengapa tanaman kopi sudah ada di tanah ini dan tumbuh mekar, mereka percaya bahwa benih kopi yang pertama kali ada mungkin dibawa oleh hewan seperti burung dan lain sebagainya. Jadi, kopi memang sudah ada di Gayo sebelum Belanda datang menjajah daerah tersebut.
Kopi dan Gayo memang memiliki sejarah dan cerita karena jika berbicara tentang kopi di Gayo sama dengan berbicara perutnya orang Gayo. "Orang Gayo hidup dari kopi, makan dari kopi, dan mati pun ibaratnya dengan kopi" karena pada kenyataannya bahwa masyarakat Gayo menyandarkan perekonomian mereka pada tanaman kopi. Sekarang ini Tanah Gayo adalah tanah yang memiliki perkebunan kopi terluas di Asia dan kopinya memiliki kualitas nomor satu dunia dalam hal kulitas, aroma dan rasa. Ketika event Lelang Special Coffe pada 10 Oktober 2010 di Bali, kopi jenis Arabika Gayo mendapat perolehan nilai peringkat tertinggi saat cupping score. Prestasi ini memantapkan posisi kopi Gayo sebagai kopi organik terbaik dunia. Orang Eropa yang menjadi pengetes rasa mengatakan bahwa rasa dan aroma kopi dari Gayo hampir memiliki cita rasa kopi yang ada di seluruh dunia. Pada saat pameran kopi dunia yang diselenggarakan SCAA (Specialty Coffe Association of America) di Portland, Oregon Convention Center, Amerika Serikat harga kopi Gayo mendapat harga tertinggi di sana dibanding kopi-kopi lainnya dan mendapat setifikat kopi terbaik dunia lagi. Dan yang tidak diketahui selama ini bahwa kopi Gayo ternyata paling banyak di ekspor ke negara Amerika Serikat dan juga kopi Gayo digunakan oleh perusahaan kopi terbesar dunia Starbuck Coffe dalam penjualan produknya. Anugrah yang luar biasa ini sangat membanggakan Indonesia di mata dunia. Ketika ditanya orang luar "apa yang menarik tentang Gayo" cukup jawab saja "Kopi ku Kopi Gayo".