Posisi tengkurap adalah posisi tidur yang dibenci oleh Rasulullah SAW. Hal ini dapat dilihat dari sabda nya, yaitu:
"dari Ya'isy bin Tqfkhah Al-Ghifari r.a. Ia berkata, ayahku berkata: "Ketika aku berbaring di mesjid di atas perutku, tiba-tiba seorang laki-laki mengguncangkan ku dengan kakinya, lalu ia berkata: "Sesungguhnya ini adalah bentuk tidur yang dibenci Allah". Ayahku berkata: "lalu, aku melihat (laki-laki tersebut), ternyata dia adalah Rasulullah Saw". (HR. abu Dawud dengan sanad yang sahih)
Merujuk sabda di atas, sangat jelas bahwa tidur dengan posisi tengkurap sangat dilarang dan dibenci oleh Allah SWT dan Rasulullah Saw. Oleh karena itu, kita sebagai muslim yang beriman tidak boleh dan wajib menghindari posisi tidur tengkurap. Walaupun dilanda rasa lelah yang sangat hebat, dan ada juga yang sudah terbiasa tidur dalam posisi ini, maka ubahlah kebiasaan tidur dalam posisi tengkurap.
Sebetulnya tidur dalam posisi tengkurap juga merupakan posisi tidur yang tidak sehat dengan alasan posisi ini bisa menekan perut, hati, dan organ tubuh lainnya sehingga aliran udara dan darah dalam tubuh menjadi tidak lancar. (Shofia Amatullah, 47).
Dalam beberapa sumber juga pernah penulis baca dimana dijelaskan bahwa tidur tengkurap adalah cara tidur penghuni neraka.
Lalu, posisi tidur bagaimanakah yang biasa dan sangat dianjurkan oleh Rasulullah ? Jawabannya ialah posisi tidur yang miring ke kanan.
Secara medis, posisi tidur yang satu ini dianggap paling aman. Sebab, ia tidak menekan jantung hingga aliran darah di dalam tubuh dapat berjalan lancar. Hal ini berimplikasi terhadap peningkatan sistem metabolisme tubuh, di samping dapat menghindari rasa pegal-pegal pada saat bangun nanti. (Shofia Amatullah, 49)