-->

Rakus, Seperti Yajuj dan Majuj

Yajuj dan Majuj (dalam bahasa lain; Gog dan Magog) adalah suatu kaum yang pernah dikisahkan dalam Al-Qur'an. Kaum ini pada suatu waktu dimasa lalu dikurung oleh tembok besi dilapisi tembaga oleh raja beriman bernama Dzurkarnain.


ilustrasi Yajuj dan Majuj
sumber : https://m.kaskus.co.id/thread/5ab137d932e2e6b0498b4567/cocokologi-kebenaran-yajuj-dan-majuj/


Kaum Yajuj dan Majuj sebelum dikurung, sering berbuat kerusakan di muka bumi. Mengganggu kaum yang melintasi suatu daerah, mencuri semua harta nya, hingga terkenal merusak alam.


Salah satu hadist menjelaskan bahwa jika Yajuj dan Majuj menemukan sebuah danau, maka danau tersebut akan mengering akibat diminum oleh mereka. Hal ini jelas menunjukkan sifat rakus yang dimiliki oleh Yajuj dan Majuj. Hal ini akan terjadi pada masa dimana Yajuj dan Majuj terbebas dari kurungan besi yang dibuat oleh Raja Dzulkarnain atas izin Allah S. W. T.


Kiamat tidak akan terjadi sebelum tembok Yajuj dan Majuj runtuh sehingga semua dari mereka keluar dan membawa kerusakan di muka bumi. Islam akan berperang melawan keganasan kaum ini di akhir zaman.


Lantas, bagaimana jika kita melihat praktek sifat Yajuj dan Majuj pada saat ini? 


Kelahiran Revolusi Industri di Inggris pada abad ke 17 membawa dampak buruk terciptanya imperialisme global. Bangsa Inggris kala itu membutuhkan barang mentah bahkan daerah pemasaran produk yang luas.

Lantas, mereka pada akhirnya mampu menjadi penguasa tunggal dunia dengan menjajah banyak negara di Asia dan Afrika. Menindas kaum lemah ditambah mengeruk kekayaan alam negara yang dijajah oleh mereka.


Tanpa pandang bulu, banyak manusia-manusia pribumi menjadi korban perbudakan bangsa Inggris pada masa lalu. Hal ini demi mencapai kepuasan dan kekayaan mereka semata.


Lalu, bagaimana dengan bangsa selain Inggris? Belanda contohnya. Selama hampir 350 tahun lamanya, kekayaan alam dan manusia di eksploitasi habis-habisan dengan sangat kejam sehingga melupakan yang namanya kemanusiaan.


Melihat dari itu semua, apakah bisa kita jadikan ini sebagai referensi tentang bagaimana sifat Yajuj dan Majuj pernah dipraktekkan oleh mereka? Jawabannya tentu iya.


Setelah berakhirnya perang dunia 2, PBB terbentuk dan menjadi organisasi nomor satu dalam hal menjaga perdamaian dunia. Ditambah lagi, melahirkan yang namanya Hak Asasi Manusia. Lalu, bagaimana dengan nasib beberapa negara yang bahkan sampai saat ini masih berperang? Contohnya saja Palestina dan Israel. Israel disini yang pada awalnya hanya mencaplok sedikit tanah Palestina, sampai saat ini masih melakukan pencaplokan agar Palestina hilang dari muka bumi.


Mereka mengklaim bahwa dulunya tanah Palestina ialah tanah suci yang dijanjikan Tuhan khusus menjadi hak milik mereka. 


Ini juga merupakan contoh kerakusan umat manusia sama seperti kerakusan Yajuj dan Majuj.


Ini bukan teori konspirasi, namun hanya sedikit hipotesis mengenai contoh-contoh kecil mengenai praktek kerakusan umat manusia yang sama seperti kerakusan Yajuj dan Majuj.


Kesemua itu masih contoh yang penulis ungkap dalam kasus global. Bagaimana dengan segelintir orang yang melakukan korupsi di negeri kita ini, yakni Indonesia.


Korupsi sama seperti mengambil semua kekayaan negara. Orang orang yang berani korupsi sama dengan orang rakus. Mereka mengambil yang bukan haknya. Mereka seperti Yajuj dan Majuj.