-->

Ashoka, Raja Diraja Termashur India Dari Kerajaan Maurya

Raja Ashoka
India merupakan sebuah semenanjung dari Benua Asia. Semenanjung tersebut seringkali juga disebut Anak Benua Asia, karena memang seolah-olah menyendiri terpisah dari wilayah asia lainnya. Luas wilayah India seluruhnya 4.070.000 kilometer persegi atau sekitar 32 kali luas pulau Jawa. Wilayah tersebut sekarang menjadi wilayah negara India, Pakistan, dan Bangladesh.

Sebelum berbicara mengenai peradaban dari kerajaan Maurya dan Kerajaan Gupta, ternyata jauh sebelumnya di India sudah memiliki dua peradaban maju yang bernama peradaban Mahenjo-Daro dan Harappa. Kedua peradaban ini dibangun di lembah sungai Indus yang berapa di India.

Sejarah mengatakan bahwa, dari tahun 500 SM sampai 550 M, beberapa kerajaan muncul di India Utara. Setelah ekspansi pasukan Iskandar Zulkarnaen dari wilayah Persia ke daerah Punjab tahun 327 SM, muncul rasa persatuan di antara kerajaan-kerajaan itu untuk melakukan perlawanan terhadap pasukan Iskandar Zulkarnaen. Gerakan perlawanan ini dipimpin oleh Chandragupta. Setelah Iskandar Zulkarnaen meninggal, pasukan Iskandar Zulkarnaen yang berada di Punjab berhasil diusir, kemudian berdirilah kerajaan Maurya.

Chandragupta menjadi raja pertama dari kerajaan Maurya yang beribukota di Pattaliputra. Ia menyatukan pemerintahan-pemerintahan daerah menjadi satu secara terpusat. Pada masa pemerintahannya yang masih singkat, daerah kekuasaan maurya cepat meluas, yaitu sampai ke daerah Kashmir sebelah Barat dan Sungai Gangga di sebelah Timur. (Farid, Samsul dan Taufan Harimurti, 204)

Chandragupta masih berpegang teguh pada adat istiadat Hindu arya. Ketika masa akhir kekuasaannya, Chandragupta menjadi pengikut ajaran Jain dan menyerahkan kekuasaannya kepada anaknya, Bindusara. Bindusara menghabiskan kekuasaannya memperluas kekaisaran. Tapi satu kerajaan sekutu , Kalingga, memberontak. Pemberontakan itu tidak dapat ditaklukkan sampai masa akhir pemerintahannya. (Farid, Samsul dan Taufan Harimurti, 204)


Nama "Ashoka" berarti 'tanpa duka' dalam bahasa Sanskerta (a – tanpa, soka – duka). Ashoka adalah pemimpin pertama Bharata (India) Kuno, setelah para pemimpin Mahabharata yang termasyhur, yang menyatukan wilayah yang sangat luas ini di bawah kekaisarannya, yang bahkan melampaui batas-batas wilayah kedaulatan negara India dewasa ini.

Pada masa pemerintahan Ashoka (268-232 SM), cucu Chandragupta, Kerajaan Maurya mencapai puncak kejayaannya. Kalingga dan Dekkan berhasil dikuasai. Ashoka melakukan kejahatan perang terhadap orang-orang Kalingga. Namun, setelah Ashoka menyaksikan korban-korbannya, timbul penyesalan yang sangat mendalam pada dirinya. Sejak itu, Ashoka tidak lagi melakukan peperangan. Ia berubah menjadi orang yang membenci kekejaman hingga akhirnya ia menganut agama Buddha. Bahkan, ia mencita-citakan perdamaian dan kebahagiaan bagi umat manusia. (Farid, Samsul dan Taufan Harimurti, 204)

Sejak menjadi Buddhis, Ashoka menjadikan agama Buddha sebagai agama resmi negara. Hal ini tidak berarti agama lainnya tidak diakui. Ashoka sangat toleran terhadap agama lain yang dianut rakyatnya. Tidak hanya menjadi penganut, Ashoka pun proaktif dalam menyebarluaskan agama Buddha. Melalui para misionarisnya, Ashoka mengabarkan agama yang dianutnya ke berbagai wilayah, seperti Srilanka, Yunani, Indonesia, Asia Tengah, dan Turki. (Farid, Samsul dan Taufan Harimurti, 205)

Baca Juga: Pulau Kreta, Pioner Kebudayaan Yunani

Setelah lima puluh tahun kematian Ashoka, Maurya semakin meredup. Kematian raja Brhadratha, oleh Pusyamitra Sunga, komandan angkatan perang Maurya telah mengakhiri kekaisaran Maurya. Pusyamitra mengambil alih kekuasaan dan mengembalikan ajaran Hindu ortodoks dengan cara menekan para penganut Buddha. (Farid, Samsul dan Taufan Harimurti, 205)

Sejak runtuhnya Kerajaan Maurya, keadaan menjadi kacau disebabkan banyaknya peperangan di antara kerajaan-kerajaan kecil yang ingin saling menguasai wilayah lembah Sungai Indus khususnya dan India secara umumnya. (Farid, Samsul dan Taufan Harimurti, 205)

Sumber : 

Farid, Samsul dan Taufan Harimurti. 2016. Sejarah Untuk Siswa SMA/MA Kelas X. Bandung: Yrama Widya

Wikipedia